Senin, 31 Januari 2011

Adab Bersiwak

  • Siwak menyucikan mulut, membuat Allah swt ridho kepada kita, mewangikan mulut dan mencerahkan pandangan. ( H.R. Thabrani, Baihaqi ).
  • Siwak adalah obat. (H.R. Baihaqi)
  • Siwak menfasihkan bicara. ( H.R. Ibnu `Adi )
  • Siwak berbeda dengan sikat gigi, siwak adalah kayu yang biasa digunakan untuk menggosok gigi.
  • Panjang siwak adalah sejengkal .
  • Memakai siwak disunnahkan setiap kali wudhu, bangun tidur, sebelum tidur, sesudah makan, sebelum makan, akan masuk rumah dan membaca Al-Qur an (H.R. Ibnu Majah )
  • Memulai bersiwak dengan membaca Basmalah (H.R. Ibnu Majah )
  • Membaca do`a bersiwak :
اَللَّهُـمَّ طَهِّرْ فَمِى وَنَوِّرْ قَلْبِى وَطَهِّرْ بَدَنِى وَحَرِّمْ جَسَدِى عَلَى النَّـَارِ
 “ Ya Allah sucikanlah mulutku, terangilah hatiku,
bersihkanlah badanku dan haramkanlah tubuhku dari api neraka.”
  • Miswak ( kayu siwak ) hendaknya tidak terlalu keras tidak terlalu lembu
  • Sebelum dan sesudah bersiwak, kayu siwak hendaklah dicuci, jika tidak maka syetan akan memakainya. (H.R. Ibnu Majah )
  • Siwak hendaklah disimpan berdiri / tegak dan jangan disimpan di atas tanah. Sa`id Bin Jabarra berkata :”Barangsiapa yang menyimpan siwak di atas tanah maka akan ditimpa penyakit gila.”
  • Jika miswak itu kering sebaiknya direndam dalam air terlebih dahulu
  • Dianjurkan agar tidak menggunakan miswak pada kedua ujungnya.
  • Niat bersiwak, Ya Allah aku bersiwak untuk membersihkan mulutku agar aku bisa mempergunakannya untuk berdzikir, membaca Al-Qur an dan membesarkan Nama-Mu.
  • Jika memang tidak ada kayu siwak, maka dibolehkan menggunakan ujung jari. (H.R. Abu Na`im ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar