I. BAB I MENGATASI GANGGUAN MESIN JAHIT
A. Suara dalam Mesin Jahit
1. Rumah sekoci atau trasnportasi terdapat sisa benang atau kotor
B. Jarum Sering Patah
1. Kedudukan jarum tidak benar
2. Jarum bengkok
3. Kedudukan sepatu tidak benar
4. Jarum terlalu halus
5. Waktu menjahit, kain ditarik
C. Benang Sering Putus
1. Benang sudah tua
2. Tegangan benang terlalu kuat/ benang terkait
3. Kedudukan benang pada rumah kurang pas
4. Jarum tumpul/ bengkok
5. Benang terlalu besar untuk lubang jarum
6. Jarum terlalu halus untuk bahan yang dijahit
D. Jahitan Lompat
1. Jarum tumpul/ bengkok
2. Jarum terlalu kecil pada benangnya
3. Kedudukan jarum tidak benar
4. Pemasangan benang atas tidak benar
5. Tegangan benang bawah tidak benar
6. Mungkin kedudukan skoci dalam rumah tidak benar
E. Jahitan Berkerut
1. Tengangan benang terlalu keras
2. Tusuk jahitan terlalu keras
3. Benang terlalu kaku
II. PEMELIHARAAN MESIH JAHIT
A. Memberi Minyak Pelumas
1. Beri 1 – 3 tetes minyak pelumas pada lubang
2. Menggunakan minyak khusus yang dibeli di toko alat jahit
3. Mencoba dengan menggunakan kain sembarang setelah diberi pelumas
B. Membersihkan Debu dan Kotoran Benang
1. Membersihkan rumah skoci dan sekitarnya
2. Membersihkan mekanik bagian depan
3. Membesihkan bagian engkol
4. Membersihkan mekanik bagian bawah mesin jahit
III. CARA MERAWAT MESIN JAHIT
Setiap mau dipakai bersihkan mesin jahit dengan oli atau minyak pada bagian mesin yang digerakkan/ sekrup. Jangan langsung memakai mesin setelah diberi oli, tetapi bersihkan dahulu supaya oli tidak mengenai kain. Bila mesin tidak dipakai, sebaiknya 1 – 2 minggu sekali diberi oli.
IV. BAGIAN MESIN JAHIT
1. Pemegang los benang
2. Piringan penegak benang
3. Tuas/ sepatu penekan
4. Sekrup pengatur jahitan pada kain
5. Rumah jarum dan sekrup pengungkit
6. Sepatu penekan
7. Plat serong dan sekrup rumah skoci
8. Skoci dan spul
9. Transportasi
10. Penggulung benang
11. Pengatur jarak tusuk jahitan
12. Pembalik tusuk jahitan
13. Pembebas transportasi pada waktu membordir
14. Roda putar/ roda penerus
A. Suara dalam Mesin Jahit
1. Rumah sekoci atau trasnportasi terdapat sisa benang atau kotor
B. Jarum Sering Patah
1. Kedudukan jarum tidak benar
2. Jarum bengkok
3. Kedudukan sepatu tidak benar
4. Jarum terlalu halus
5. Waktu menjahit, kain ditarik
C. Benang Sering Putus
1. Benang sudah tua
2. Tegangan benang terlalu kuat/ benang terkait
3. Kedudukan benang pada rumah kurang pas
4. Jarum tumpul/ bengkok
5. Benang terlalu besar untuk lubang jarum
6. Jarum terlalu halus untuk bahan yang dijahit
D. Jahitan Lompat
1. Jarum tumpul/ bengkok
2. Jarum terlalu kecil pada benangnya
3. Kedudukan jarum tidak benar
4. Pemasangan benang atas tidak benar
5. Tegangan benang bawah tidak benar
6. Mungkin kedudukan skoci dalam rumah tidak benar
E. Jahitan Berkerut
1. Tengangan benang terlalu keras
2. Tusuk jahitan terlalu keras
3. Benang terlalu kaku
II. PEMELIHARAAN MESIH JAHIT
A. Memberi Minyak Pelumas
1. Beri 1 – 3 tetes minyak pelumas pada lubang
2. Menggunakan minyak khusus yang dibeli di toko alat jahit
3. Mencoba dengan menggunakan kain sembarang setelah diberi pelumas
B. Membersihkan Debu dan Kotoran Benang
1. Membersihkan rumah skoci dan sekitarnya
2. Membersihkan mekanik bagian depan
3. Membesihkan bagian engkol
4. Membersihkan mekanik bagian bawah mesin jahit
III. CARA MERAWAT MESIN JAHIT
Setiap mau dipakai bersihkan mesin jahit dengan oli atau minyak pada bagian mesin yang digerakkan/ sekrup. Jangan langsung memakai mesin setelah diberi oli, tetapi bersihkan dahulu supaya oli tidak mengenai kain. Bila mesin tidak dipakai, sebaiknya 1 – 2 minggu sekali diberi oli.
IV. BAGIAN MESIN JAHIT
1. Pemegang los benang
2. Piringan penegak benang
3. Tuas/ sepatu penekan
4. Sekrup pengatur jahitan pada kain
5. Rumah jarum dan sekrup pengungkit
6. Sepatu penekan
7. Plat serong dan sekrup rumah skoci
8. Skoci dan spul
9. Transportasi
10. Penggulung benang
11. Pengatur jarak tusuk jahitan
12. Pembalik tusuk jahitan
13. Pembebas transportasi pada waktu membordir
14. Roda putar/ roda penerus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar