Kisah ini terjadi kurang lebih 20 tahun yang lalu. Allah menganuriakan seorang anak perempuan kepada sebuah keluarga kecil dengan perjalanan yang amat panjang dan melelahkan.
Tatkala sang ibu mengandung si anak, sang ibu mulai sakit-sakitan, penyebab penyakitnya tidak diketahui bahkan dokter pun tidak mengetahui jenis panyekit apa itu. Segala macam pengobatan dilakukan baik melalui dokter maupun pengobatan tradisional, namun semuanya sepertinya tidak membawa perubahan.Puncaknya ketika usia kandungan sang ibu mencapai umur 7 bulan, sang ibu mengalami kelumpuhan pada kakinya, menyebabkan sang ibu tidak bisa berjalan.
Dalam kesehariannya sang ibu selalu meminum lebih dari 5 macam obat, untuk meredam penyakit yang dideritanya. Akhirnya, pengobatan itu sampai pada titik jenuhnya. Dokter menvonis si anak harus segera dikeluarkan dari dalam kandungan dengan alasan membahayakan nyawa sang ibu jika bayi dalam kandungan tersebut dibiarkan sampai umur 9 bulan seperti kehamilan yang biasa terjadi.
Dokter mengupayakan untuk mengeluarkan si anak dari rahim ibunya. Sang Ibu tak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan anaknya, memohon kepada Allah agar Allah menyelamatkan anaknya. Selang dua hari dari keputusan dokter untuk mengeluarkan si anak, obat pemicu kelahiran yang diminum sang ibu tidak berpengaruh, sehingga dokter memutuskan untuk melakukan operasi atau mengeluarkan anak dengan cara vacum. Karena tidak ada pilihan untuk dapat melahirkan secara normal, sang ibu memilih untuk di vacum..
Akhirnya si Anak berhasil dilahirkan ke dunia dengan selamat sesuai kehendak Allah, pada usia kandungan ibunya yang belum lebih dari 7 bulan. Namun kekhawatiran baru muncul, dokter yang membantu proses persalinan mem-vonis si Anak akan mengalami keterbelakangan mental, melihat kondisi fisik dan kesehatannya saat itu, dengan berat yang tidak lebih dari 2100gram.
Lebih dari 30 hari si anak berada di dalam inkubator. Sang Ibu tidak bisa mengawasi si anak dengan sepenuhnya, mengingat kondisi fisiknya yang masih lemah dan belum sembuh dari sakit yang dideritanya. Si anak pun keluar dari rumah sakit terlebih dahulu, lebih dari 30 hari di dalam rumah sakit, si Anak dibawa pulang oleh neneknya dan di asuh neneknya di rumah. Sang ibu masih berada di rumah sakit sampai 2 bulan berikutnya.
Selepas itu, sampai usianya melebihi 2 tahun, hampir setiap bulan si Anak dirawat dirumah sakit. Umur 2 tahun dia baru bisa berjalan ditengah teman-temannya yang sudah bisa berlari, dia hanya duduk dan berjalan menggunakan pantat dan tangannya (basa jawa : ngesot) bahkan merangkak pun tidak bisa.
Namun siapa menyangka, si anak yang dulu sempat di vonis mengalami keterbelakangan mental, sekarang sedang menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar sarjana di sebuah universitas. Prestasi yang diraihnya pun tidak kalah dengan teman-temannya.
Semuanya adalah kuasa Allah. Asbab doa dan bimbingan ibu, si anak mampu hidup normal seperti manusia yang lainnya. Allah Kuasa makhluk tak kuasa..
Kisah ini yang selalu mengingatkanku akan pengorbanan ibu terhadap anaknya, agar jangan sampai aku durhaka pada orang tuaku yang menyebabkan murka mereka dan Allah murka kepadaku.. Kisah ini memberikan pelajaran bagiku, bahwa kuasa Allah tiada terkalahkan oleh apapun, siapapun.. Maka janganlah sekali-kali meragu akan ketentuan-Nya. Bahwa semua telah digariskan, bahkan tidak ada satu daunpun yang gugur tanpa ketentuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar